AS dan Jepang gagal mencapai kesepakatan perdagangan di KTT G-7
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba gagal mencapai kesepakatan perdagangan di sela-sela KTT Grup Tujuh, menurut Bloomberg. Ishiba ingin Trump menghapus bea 25% pada kendaraan Jepang dan 24% bea timbal balik pada impor Jepang lainnya, yang telah ditangguhkan hingga 9 Juli.
"Masih ada beberapa poin di mana kedua belah pihak tidak sejalan, jadi kami belum mencapai kesepakatan mengenai paket perdagangan," kata Ishiba pada hari Senin.
Reaksi pasar
Pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang USD/JPY diperdagangkan 0,12% lebih tinggi pada hari ini di 144,90.
Tarif FAQs
Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.
Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.
Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.