BBRI Lanjutkan Penurunan ke 3.910 setelah Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di 5,75% Rabu Lalu
- BBRI turun lebih dari 2%, melanjutkan penurunan hari kemarin setelah ditolak 4.180.
- Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 5,75%, mendukung penuh program Asta Cita.
- Dalam jangka panjang, saham BRI masih dalam tren menurun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diperdagangkan di 3.940, turun 1,99% pada saat berita ini ditulis. BBRI dibuka di 3.970 dan sempat mencatatkan tertinggi hari di 4.020 dalam satu jam pertama perdagangan hanya untuk turun ke terendah hari 3.910 di sesi pertama hari ini. Saham ini melanjutkan penurunan selama dua hari setelah ditolak 4.180 pada hari kemarin.
Penurunan saham BRI terjadi setelah BI mempertahankan suku bunga. Dalam akhir Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di 5,75%, suku bunga Deposit Facility di 5,00%, dan suku bunga Lending Facility di 6,50%. Dalam konfrensi pers, Gubernur Bank Indonesia Perry Wajiyo mengatakan, "Kami mendukung penuh program Asta Cita. Bank Indonesia bersama Pemerintah menginginkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Salah satunya melalui sektor-sektor prioritas dengan meningkatkan Kebijakan Insenstif Likuiditas Makroprudensial (KLM) secara bertahap, dari Rp23 triliun menjadi Rp80 triliun."
Dalam jangka panjang, tren BBRI adalah turun. Tren tersebut diindikasikan oleh posisi saham ini yang jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 4.610. Tren menurun bisa dipatahkan selama BBRI tidak membentuk lower low baru di bawah lower lower sebelumnya di 3.800.
Jika BBRI terus turun, saham ini akan menemukan support di 3.850 (terendah 14 Februari 2025), 3.800 (terendah 2025 yang diraih pada 14 Januari, lower low), dan 3.690 (terendah 28 dan 29 September 2021. Sedangkan untuk sisi atas, saham ini bisa berhadapan dengan resistance di 4.180 (tertinggi 18 dan 19 Februari 2025), 4.380 (tertinggi 21 Januari 2025, lower high), dan 4.610 (SMA 200-hari).